Tuesday, March 17, 2015

Perbedaan Elektrik Power Steering dengan Hidrolik Power Steering Power Steering Biasa

Semakin hari akan selalu ada yang namanya inovasi untuk teknologi, termasuk sekarang yang sedang berkembang di dunia otomotif yang biasa disebut dengan EPS ( Electric Power Steering ). Sebenarnya apakah perbedaan antara EPS ( Electric Power Steering ) dengan Hidroulic Power Steering.??

1. Electric Power Steering ( EPS )


Pada intinya EPS tidak membutuhkan perawatan ( maintenance ) yang biasa dilakukan di Hidroulic Power Steering karena semua sudah diatur oleh System Electric di EPS, namun yang bisa kita lakukan adalah menjaga pemakaiannya agar EPS yang ada di mobil bisa tahan lama umur pemakaiannya. Untuk itu berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa meminimalisir kerusakan yang terjadi, diantaranya adalah sebagai berikut ( www.makassartoyota.com ):
  1. Kondisi jalan yang rusak apalagi melaluinya dengan kecepan tinggi bisa mengakibatkan kerusakan pada poros Rack Steer
  2. Hindari Genangan Air, karena bisa mengakibatkan kerusakan pada Motor Listrik  
  3. Usia EPS bekisar 5 tahun ( 100.000 km ), apabila bisa dijaga pemakaiannya umurnya bisa melebihi dari 5 tahun.

- Kelebihan Electric Power Steering ( EPS ) :
  • Power steering yang proses kerjanya dibantu arus listrik ini dapat mereduksi pemakaian energi kendaraan yang tidak perlu, sehingga lebih menghemat BBM.
  • Perputaran setir pun lebih presisi dan responsif karena sistem dapat mengatur besarnya bantuan yang diberikan dan tanpa bising.
  • Sistem electric power steering terletak pada batang kemudi dan gearbox steer ini memang bebas perawatan.
  • Beda sama power steering konvesional yang mengandalkan tekanan hidrolik di mana menggunakan oli sebagai pompa untuk menekan sehingga setir terasa lebih ringan dan mudah dikendalikan
  • Sistem kemudi  EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
  • EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box  di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
- Kekurangan Electric Power Steering ( EPS )
  • Biaya perbaikan mahal,  karena bila sudah ada komponen yangrusak maka tak bisa servis per komponen, mesti beli satu set utuh.
  • Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer.
  • Rentan kena air. Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak. “Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer atau di kolong mobil,” beber Rachmansyah Nasution.
  • Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya
  • Dalam Electric power bekerja dalam keadaan berputar, bila tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena beban melebihi, sekring pengaman akan putus. Gerakan akan berhenti. Untuk menghidupkan kembali memerlukan persiapan lebih lama untuk memulainya, disamping harus mengurangi beban.
  • Pada sistem energi listrik hanya  beroperasi pada kecepatan putar yang konstan. Pada sistem energi hidrolik, motor hidrolis juga dapat juga dioperasikan pada kecepatan konstan. Meskipun demikian elemen kerja (baik linier maupun rotari) dapat dijalankan pada kecepatan yang berubah-ubah dengan cara merubah volume pengaliran/debit atau dengan menggunakan katup pengontrol aliran.
  • Dalam system ini , pengontrolan perubahan beban lebih sulit dilakukan. Karena bila beban lebih ini tidak dengan segera diatasi akan merugikan komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi penyetelan katup yang sudah ditentukan, pemompaan langsung dihantarkan ke reservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi dan gayanya. Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan batas jumlah gaya/torsi tertentu, misal dalam operasi pencekaman atau pengekleman.
Sumber : http://harapansatria.blogspot.com

2. Hydraulic Power Steering

Perbedaan paling mencolok antara Electric Power Steering ( EPS ) dengan Hydraulic Power Steering secara kasat mata adalah terdapatnya tabung untuk Oli Hydraulic di rangkaian power steering yang artinya memerlukan pengecekan Oli agar tidak terjadi kerusakan terhadap Hydraulic Power Steering.

- Kelebihan Hydraulic Power Steering 
  • Jenis peranti  biaya perawatannya lebih murah dan  lebih mudah , karena hanya menggunakan oli pada pirantinya untuk dapat bekerja dengan baik
  • Sedangkan pada sistem energi hidrolik saluran-saluran energi hidrolik dapat ditempatkan pada hampir setiap tempat. Pada sistem energi hidrolik tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem energi mekanik. Energi hidrolik lebih fleksibel dari segi penempatan transmisi tenaganya.
  • Dalam sistem hidrolik, gaya yang relatif sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat besar dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada tekanan dan kecepatan yang sangat tinggi. Komponen penghasil energi yang kecil (pompa hidrolik) dapat memberikan tenaga yang sangat besar (silinder hidrolik). Bila dibandingkan dengan motor listrik yang mempunyai tenaga kuda yang sama, pompa hidrolik akan mempunyai ukuran yang relatif ringan dan kecil. Sistem energi hidrolik akan memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran yang sama dibanding dengan sistem energi lain.
  • Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah gayanya. Pada sistem ini, komponen- komponen yang saling bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak (oli), sehingga pada bagianbagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Proses inilah yang akan menurunkan gesekan.
  • Dalam system ini energy yang dihasilkan dari pengubahan energi hidrolik (silinder hidrolik) lebih  mudah dikontrol  melalui  katup kontrol arah/tekanan. Bahkan untuk  beban lebih dapat diatasi melalui  katup-katup pembocor (relief valves).
 - Kekurangan Hydroulic Power Steering
  • Dalam jangka waktu tertentu, oli power streering yang mengandalkan hidrolik mesti diganti. Belum lagi mesti mewaspadai kebocoran oli yang suka merembes bila seal-nya sudah getas. 
  • Boros BBM , Sistem power steering hidraulis membebani kerja mesin sehingga konsumsi konsumsi lebih besar. Sistem ini membutuhkan  energi yang lebih besar dari penggunaan AC mobil. Malah sistem hidraulis berada pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis yang dialami mobil ketika bergerak.
  • Sistem hidrolik membutuhkan lingkungan yang bersih bebas debu. Komponen-komponennya sangat peka terhadap  kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain. Juga pengaruh temperatur yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian bergesekan dengan bidang-bidang gesek komponen hidrolik mengakibatkan terjadinya kebocoran hingga akan menurunkan efisiensi. Dengan kondisi itu, maka sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang lebih intensif, hal yang amat menonjol bila dibandingkan dengan sistem energi yang lain.
Sumber : http://harapansatria.blogspot.com 
 

No comments:

Post a Comment